Lirik Lagu
Lir ilir dari
Jawa Tengah
Lir ilir lir ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh temanten anyar
Bocah angon bocah angon
Penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna
Kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira
Kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jlumatana
Kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo surak'o surak hiyoo
** Makna yang terkandung lagu Lir-ilir **
Sebagai umat Islam kita diminta bangun ( sadar ).
Bangun dari keterpurukan, bangun dari
sifat malas untuk lebih mempertebal
keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh.
Dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk
menumbuhkan tanaman tersebut hingga
besar dan mendapatkan kebahagiaan
seperti bahagianya pengantin baru.
Disini disebut anak gembala ( cah angon ) bukan raja , patih , pak jendral atau pak presiden, atau yang lain
Mengapa dipilih “Cah angon” ..... ?
Cah angon maksudnya adalah seorang yang mampu membawa makmumnya,
seorang yang mampu “menggembalakan” makmumnya dalam jalan yang benar , karena oleh Alloh, kita juga telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya .... ?
Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing ( warna hijaunya melambangkan ciri khas Islam )dan buah belimbing bergerigi lima buah.
Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut
dalam arti sekuat tenaga kita tetap
berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya.
Lalu apa gunanya ... ?
Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa.
Pakaian yang dimaksud adalah pakaian
taqwa kita.
Sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk
itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT.
Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas ketika kita masih sehat (dilambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan iya.